Pabro Janari
Mari Berjalan Bersama Pikiranku





HomeGuestAbout
category Bukan Puisi

Kanvas Hitam

Jika tak sanggup untuk diungkapkan,
kenapa harus dituliskan.
Ah...mungkin karena irama riangnya buat aku sanggup untuk bertahan.

Beberapa butiran cinta pernah menetes diantara dinding bisu,yang mungkin hanya menatap sambil tersenyum.
Betapa kuatnya aku waktu lalu,
yang sanggup petikkan sejuta harapan untuk kugantungkan pada pintu senyum mu.

Lalu . . . ? apakah harus sesali . . .?
ehmmm...mungkin terlalu singkat bagi yang tak sanggup membahagiakannya.
Terlalu naif jika kukatakan itu hanya sebuah memori kosong.

Coba berdiri !!!
lalu bisikkan pada hampanya ruang
"aku akan berlari...!!!
meninggalkanmu bersama hiasan-hiasan wangi nafasmu..."

Lihat,dengar apakah ada lajurnya yang mengikutimu ?...
Lupakan, jika tak berbekas.

Bersama bangku yang baru mungkin akan lebih baik.
Tak ada lagi asap-asap yang buat ku tak dengar cecar di sekitar.

Jangan menoleh !!
itu saja pesan dari belakang yang mendorongku.
Mereka tak nampakkan rautnya namun kasihnya lebih jelas.

Prasangka ini mulai pudar perlahan memudar bahkan hilang .
Oh...indahnya saat ini aku mampu berlari dan tertawa lepas seraya bentangkan tangan.
Hidup ini indah saat di isi tawa tanpa menertawakan.
Terimakasih hidup telah satukan aku dengan aku.

Hidup melepaskan sebuah pesan...
"Jangan perkarakan hidup untuk sebuah kehidupan..."
. . .Mengalirlah,
ikuti kemana ujungnya,
toh tak selamanya tenggelam di kubangan.

Percayalah,
jika kanvasmu mulai menghitam tak akan bisa di lukis bahkan terhapus pun tak sanggup.
Namun carilah terang,
lalu lihatlah betapa indah jejak guratan-guratan pena yang alurnya mengikuti perasaanmu.
Malahan terlihat seperti ukiran yang bisa berkata tentang rasamu tanpa kata.

back to posts
Comments

UNDER MAINTENANCE

XtGem Forum catalog